PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI DI PMB BD. ERMIYATI SAWANGAN DEPOK

Ikada Septi Arimurti, Putri Handayani Setyaningsih, Fadhilah Nur Azmi

Abstract


HEALTH EDUCATION: BABY MASSAGE IN PMB BD. ERMIAYATI
SAWANGAN DEPOK
1*Ikada Septi Arimurti, 2Putri Handayani Setyaningsih, 3Fadia Nur Zahrah
1,2,3Midwifery Associate’s Degree Major, STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Pajajaran Street No. 1 Pamulang, South of Tangerang , 15417, Indonesia
Coressponding email: ikadaseptiarimurti@wdh.ac.id
ABSTRACT
Introduction: Babies are the initial basis of human life where growth and development are the factors leading to the next stage. This period is very dependent on parents in fulfilling basic needs for growth and development (Mildiana, 2019). According to the World Health Organization (WHO) in 2018, the world’s IMR was 18 per 1000 live births (KH). The probability of infant mortality before the age of 1 month is 11 per 1000 and the age of 1 month to 5 months is 10 per 1000 live births (KH). The stimulation can be given through gentle touches such as baby massage. Baby massage is a touch or touch that is carried out by parents to the baby after birth to provide assurance of continous body contact that can maintain a feeling of security in the baby (Roesli, 2013). Purpose: the purpose of this activity is to increase the knowledge of mothers who have babies aged 0-12 months so that they are able to carry out continuous baby massage so that their babies are healthy and avoid disease. Methods: The implementation method consist of the preparation, implementationand evaluation stage. Starting from the activities to prepare the location, the participants are mothers who have babies aged 0-12 months and their families who are being immunized at PMB Bd. Ermiyati Sawangan depok. At the implementation stage, this community service activity is carried out by providing counseling related to baby massage for approximately 60 minutes. The evaluation stage of the activity is carried out before and after the activity by asking several questions related to the material that has been given to the participants. Results: Almost all participants were able to answer the questions given at the end of the baby massage activity and actively asked the instructors regarding the material that had been delivered. There was an increase in maternal knowledge from before and after community service activities, namely an increase of 80%. Routine education is needed related to infant massage because it is important in improving infant welfare and to support government programs to reduce infant mortality.
Keywords : Baby massage, health education

 

PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI DI PMB BD. ERMIYATI
SAWANGAN DEPOK
1*Ikada Septi Arimurti, 2Putri Handayani Setyaningsih, 3Fadia Nur Zahrah
1 Jurusan D III Kebidanan, STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Jl. Pajajaran Raya No. 1 Pamulang, Tangerang Selatan, 15417
Coressponding Author: Ikada Septi Arimurti, email: ikadaseptiarimurti@wdh.ac.id
ABSTRAK
Pendahuluan: Bayi merupakan dasar awal dari kehidupan manusia dimana pertumbuhan dan perkembangan menjadi faktor untuk menuju tahapan berikutnya. Masa ini sangat tergantung dari orang tua dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar untuk tumbuh kembangnya (Mildiana, 2019). Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 AKB di dunia 18 per 1.000 Kelahiran Hidup (KH). Kematian bayi kemungkinan sebelum usia mencapai 1 bulan adalah 11 per 1.000 dan usia 1 bulan sampai 5 bulan mencapai 10 per 1.000 Kelahiran Hidup (KH). Stimulasi yang diberikan dapat melalui sentuhan-sentuhan lembut seperti pijat bayi. Pijat bayi adalah sentuhan atau rabaan yang dilakukan oleh orang tua terhadap bayi setelah kelahiran untuk memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi (Roesli, 2013). Tujuan: tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan agar mampu melakukan pijat bayi secara kontinu agar bayinya sehat dan terhindar dari penyakit. Metode : Metode pelaksanaan terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Dimulai dari kegiatan mempersiapkan lokasi, peserta yaitu ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan beserta keluarga yang sedang imunisasi di PMB Bd. Ermiyati Sawangan Depok. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan terkait pijay bayi selama kurang lebih 60 menit. Tahap Evaluasi kegiatan dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang sudah diberikan kepada peserta. Hasil : Hampir seluruh peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan diakhir kegiatan terkahir pijat bayi dan aktif bertanya kepada pesuluh terkait materi yang telah disampaikan. Ada peningkatan pengetahuan ibu dari sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian masyarakat yaitu meningkat sejauh 80%. Perlu edukasi rutin terkait pijat bayi karena penting dalam meningkatkan kesejahteraan bayi dan untuk mendukung program pemerintah guna penurunan angka kematian bayi.
Kata Kunci : pijat bayi, pendidikan kesehatan


Keywords


Pijat Bayi; Pendidikan Kesehatan

Full Text:

PDF

References


Astuti. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi di BPS Suratini Soewarno Mojosongo Surakarta. Jurnal Maternity. Vol.1 No.1 Hal 1-8.

Erni Arifa Muniro Yanti, 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Prilaku Ibu Tentang Pijat Bayi di BPS Suhartatik Desa Kaliwates Kembangbahu. Lamongan : Vol 2, No.3.

Griya Husada Surabaya. 2013. Modul Pijat Bayi. Modul Keterampilan Klinik Pijat Bayi Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya. Diakses Pada Tanggal 11 April 2020.

Hidayat, A. 2010. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Irfan, 2018. Analisis Pola Hubungan Kesehatan Lingkungan Keluarga Terhadap Kasus Angka Kematian Bayi Di Kota Surakarta Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 4 No.1 Hal 22-23.

Irianti, Bayu. 2019. Asuhan Pada Bayi Balita dan Anak Prasekolah. Jakarta: Salemba Medika.

Irmawati, 2015. Bayi dan Balita Sehat. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Kurnia Rosi, 2016. Pengaruh Frekuensi Pijat Bayi Terhadap Pertumbuha(berat badan) Bayi Usia 1-3 Bulan di Desa Karangsari Dan Purbadana. Jurnal Ilmiah Kebidanan. Vol 7 No 1 edisi Juni 2016, hlm 41-52.

Notoatmojo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nugraheni. 2013. Hubungan TingkatPengetahuan dan Akses Informasi tentang Pijat Bayi dengan Perilaku Pijat Bayi Oleh Ibu di Desa Purwojati Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas. Cakrawala Galuh. Vol.2 No.6 Hal 12-19.

Nuraeni. 2015. Pengaruh Pelatihan Pijat Bayi Terhadap Keterampilan Ibu Melakukan Pijat Bayi di Posyandu Nusa, Dusun Pranti Purologo Bantul, Yogyakarta. Skripsi Program Studi Bidan Pendidik Jenjang DIV UNISA, Yogyakarta.

Pietre, S. 2012. Effect of Massage on Phisilogi Cal and Behafiorral Parameters Among Hong How Birth Weight Babys. International Journal.

Prasetyono. 2010. Teknik-Teknik Tepat Memijat Bayi Sendiri Panduan Lengkap dan Uraian Kemanfaatannya. Yogyakarta: Bina Pustaka.

Roesli, 2013. Pedoman Pijat Bayi.Jakarta :Trubus Agriwidya.

Safrina. N., (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang pijat bayi di bps jauniwati indrapuri kabupaten aceh besar. Skripsi, Program studi diploma kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan u’budiyah, Aceh.

Yuli, A. 2011. Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Usia 0-6 Bulan di BPS Wiwid Sidorjo. Jurnal Ilmu Kebidanan. Vol 11 No.1 Hal 01-39.




DOI: http://dx.doi.org/10.52031/jam.v2i1.121

Refbacks

  • There are currently no refbacks.