SOSIALISASI TENTANG BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI DESA WATES KECAMATAN PANEKAN KABUPATEN MAGETAN

Pipid Ari Wibowo, Debby Suci, Irma Eka, Nabilla Fitriq

Abstract


Open defecation is an act of throwing dirt or feces in rivers that can cause various diseases, so that open defecation behavior must be stopped. Based on WHO data in 2010 it is estimated that 1.1 billion people or the equivalent of 17% of the world's population still defecate in open areas, from this data as many as 81% of the population who defecate openly are in 10 countries and Indonesia is the second country. mostly found people who still defecate in open areas. Based on the results of Riskesdas (2018), it shows that the percentage of households that already use latrines in a healthy manner is 82.6%, while 12.9% of people still defecate openly. The factors that cause open defecation are the lack of enforcement of the prohibition on polluting rivers, lack of care for the river environment and the benefits of healthy latrines, lack of knowledge about the benefits of healthy latrines, lack of public awareness in utilizing home toilets and the lack of latrine facilities. This study aims to provide alternative solutions to the problem of open defecation (OD) in Wates Village, Panekan District, Magetan Regency. This socialization was carried out in four hamlets located in Wates Village, Panekan District, Magetan Regency on January 6-9 2022. The hamlets consist of Hamlet Wates, Hamlet Sedran, Hamlet Kerep and Hamlet Banaran. The target in this socialization is the Wates Village community which consists of 80 people divided into four hamlets. The implementation of this socialization was carried out by all 9 students who carried out field learning experiences in Wates Village, Panekan District, Magetan Regency by distributing a questionnaire to the Wates Village community using the question and answer method to the Wates Village community. In our opinion, the form of intervention that has been carried out in tackling the incidence of open defecation in Wates Village, Panekan District, Magetan Regency is by conducting outreach to the Wates village community about the dangers of open defecation (BABS). The next step was to install banners in four hamlets in Wates Village which contained an appeal not to defecate in the river again. In addition, by using and giving an appeal letter to the people of Wates Village, which is installed at every post in Wates Village, Panekan District, Magetan Regency.
Keywords: Open Defecation Free (ODF), Health Promotions


ABSTRAK
Buang air besar sembarangan merupakan sebuah tindakan membuang kotoran atau tinja disungai yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, sehingga perilaku buang air besar sembarangan tersebut harus dihentikan. Berdasarkan data WHO pada tahun 2010 diperkirakan terjadi sebanyak 1,1 milyar orang atau setara dengan 17% penduduk didunia masih buang air besar di area terbuka, dari data tersebut sebanyak 81% penduduk yang buang air besar sembarangan terdapat di 10 negara dan Indonesia termasuk negara kedua terbanyak ditemukan masyarakat yang masih melakukan buang air besar di area terbuka. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa persentase rumah tangga yang sudah menggunakan jamban secara sehat sebesar 82,6% sedangkan sebanyak 12,9% masyarakat masih melakukan buang air besar sembarangan. Faktor penyebab kejadian buang air besar sembarangan yaitu masih kurangnya penegakan tentang larangan mencemari sungai, kurang pedulinya terhadap lingkungan sungai dan manfaat dari jamban sehat, masih kurangnya pengetahuan tentang manfaat jamban sehat, masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan WC rumah dan masih belum meratamya fasilitas jamban. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap kejadian buang air besar sembarangan (BABS) di Desa Wates, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Pelaksanaan sosialisasi ini dilaksanakan di Empat Dusun yang berada di Desa Wates Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan pada tanggal 6-9 januari 2022. Dusun tersebut yaitu terdiri dari Dusun Wates, Dusun Sedran, Dusun Kerep dan Dusun Banaran. Sasaran dalam sosialisasi ini adalah masyarakat Desa Wates yang terdiri dari 80 orang yang terbagi dalam empat dusun. Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan oleh semua mahasiwa yang berjumlah 9 orang yang melakukan kegiatan pengalaman belajar lapangan di Desa Wates Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan dengan menyebarkan sebuah kuesioner kepada masyarakat Desa Wates dengan menggunakan metode tanya jawab kepada masyarakat Desa Wates. Menurut pendapat kami bentuk intervensi yang sudah dilakukan dalam menanggulangi kejadian buang air besar sembarangan di Desa Wates Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa Wates mengenai bahaya dari buang air besar sembarangan (BABS). Selanjutnya langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pemasangan banner di empat dusun yang ada di Desa Wates yang berisikan himbauan untuk tidak melakukan buang air besar sembarangan di sungai kembali. Selain itu, penggunaan surat pemberitahuan atau himbauan kepada masyarakat Desa Wates yang dipasang di setiap pos kamling yang berada di Desa Wates Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan.

Kata kunci: Buang air besar sembarangan (BABs), Promosi kesehatan


Keywords


Open Defecation Free (ODF);Health Promotions

Full Text:

PDF

References


Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2018.

Murwati. 2012. Faktor Host Dan Lingkungan Yang Mempengaruhi Perilaku Buang Air Besar Sembarangan. Tesis. Semarang : Program Pascasarjana Undip

World Health Organization, 2010. The World Health Report - Health Systems Financing: The Path To Universal Coverage. Diunduh dari http://www.who.int/whr/2010/en/ pada tanggal 5 Januari 2022.




DOI: http://dx.doi.org/10.52031/jam.v3i1.306

Refbacks

  • There are currently no refbacks.