SOSIALISASI FAKTOR PENYEBAB DAN CARA PENCEGAHAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONDOK BENDA KOTA TANGERANG SELATAN

Lela Kania Rahsa Puji, Frida Kasumawati, Tri Okta Ratnaningtyas, Fenita Purnama Sari Indah, Nur Hasanah, Nurwulan Adi Ismaya, Putri Handayani Setyaningsih, Betty Betty

Abstract


ABSTRACT

Non-communicable diseases (NCDs) are the highest cause of death in Indonesia, NCDs are diseases that cannot be transmitted from person to person, and their development goes slowly over a long period of time (chronic) so that usually this disease will appear in the next few years.  According to World Health data Held in 2018 worldwide about adult people aged 25 years or older who have been diagnosed with hypertension with Prevalence decreased from 600 million in 1980 to 1 billion in 2008. From data released by WHO (2018) shows that around 26.4% of the world's population experiences hypertension with a ratio of 26.6% of men and 26.1% of women. As many as approximately 60% of hypertension sufferers are in developing countries, including Indonesia. According to data that has been released by the Ministry of Health, hypertension and other heart diseases account for more than one-third of the causes of death, of which hypertension is the second leading cause of death after a stroke. The implementation of this community service is carried out through the health education method by the STIKes Widya Dharma HUsada lecturer team. The targets in this activity are the people in the work area of the Pondok Benda Health Center, Pondok Benda Village, Pamulang District.

 

ABSTRAK

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia, PTM ini adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, dan perkembangannya berjalan secara perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis) sehingga biasanya penyakit ini akan muncul di beberapa tahun kemudian. Menurut data Kesehatan Dunia Diadakan pada tahun 2018 di seluruh dunia orang dewasa berusia 25 tahun atau lebih yang telah didiagnosis menderita hipertensi dengan Prevalensi menurun dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi 1 miliar tahun  2008. Dari Data yang dikeluarkan oleh WHO (2018) menujukkan bahwa sekitar 26,4% penduduk dunia mengalami hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada di negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut data yang telah dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi menjadi penyebab kematian kedua setelah stroke. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui metode pendidikan kesehatan oleh Tim dosen STIKes Widya Dharma HUsada. Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pondok Benda Kelurahan Pondok Benda Kecamatan Pamulang.


Keywords


Hipertensi; Pencegahan, Faktor Penyebab, Sosialisasi

Full Text:

PDF

References


Arini Ariningtiyas, R., Astuti, F. P., & Lestari, P. (2019). (2019). Hubungan Stres Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Kelurahan Gedanganak. Kebidanan Ilmu Kesehatan, 1–9.

Christina, F. A., Aini, F., & Saparwati, M. (2019). Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Usia Produktif di Puskesmas Bergas. Artikel, 1–10. http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/255

DIKRIANSYAH, F. (2018). Pengendalian Hipertensi Intervensi Berbasis Masyrakat. Biomass Chem Eng, 3(2), ثقثقثقثق. http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268/1127%0Ahttp://publicacoes.cardiol.br/portal/ijcs/portugues/2018/v3103/pdf/3103009.pdf%0Ahttp://www.scielo.org.co/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0121-75772018000200067&lng=en&tlng=

Elvira, M., & Anggraini, N. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 8(1), 78. https://doi.org/10.36565/jab.v8i1.105

Harahap, R. A., Rochadi, R. K., & Sarumpae, S. (2018). Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Dewasa Awal (18-40 Tahun) Di Wilayah Puskesmas Bromo Medan Tahun 2017. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 1(2), 68–73. https://doi.org/10.24912/jmstkik.v1i2.951

Hasanah, U. (2019). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Pada Penderita Gangguan Jiwa. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(1), 87. https://doi.org/10.26714/jkj.7.1.2019.87-94

J., dismiantoni, N., triswanti, N., & Kriswiastiny, R. (2019), ARTIKEL PENELITIAN Hubungan Merokok Dan Riwayat Keturunan Dengan Kejadian Hipertensi Relationship between Smoking and Hereditary History with Hypertension Artikel info Artikel history. Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Juni, 11(1), 30–36. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.214

Jayanti, I. G. A. N., Wiradnyani, N. K., & Ariyasa, I. G. (2017). Hubungan pola konsumsi minuman beralkohol terhadap kejadian hipertensi pada tenaga kerja pariwisata di Kelurahan Legian. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6(1), 65–70. https://doi.org/10.14710/jgi.6.1.65-70

Kadir, S. (2019). Pola Makan Dan Kejadian Hipertensi. Jambura Health and Sport Journal, 1(2), 56–60. https://doi.org/10.37311/jhsj.v1i2.2469

Kasumawati, F., & Qurrota, A. (2020). Analisis Hubungan Kebiasaan Merokok Dan Aktifitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Kelompok Usia 45-54 Tahun. Edu Masda Journal, 4(1), 11–20.

Kementrian Kesehatan RI. (2014). InfoDatin Pusat Data dan Informasi Kesehatan Hipertensi. Hipertensi, 1–6.

Krisnanda, M. Y. (2017). Laporan Penelitian Hipertensi. Laporan Penelitian Hipertensi, 1102005092, 18. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3f252a705ddbef7abf69a6a9ec69b2fd.pdf

Ludyaningrum, R. M. (2016). Perilaku Berkendara Dan Jarak Tempuh Dengan Kejadian Ispa Pada Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya Driving Behavior and Mileage with the Incidence of URI on Students at Universitas Airlangga Surabaya. Jurnal Berkala

Epidemiologi, 4(3), 384–395. https://doi.org/10.20473/jbe.v4i3

Nugroho, P. S., & Fahrurodzi, D. S. (2018). Faktor obesitas dan kolesterol terhadap hipertensi di Indonesia. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 2(2), 44–48.

Pradono, J., Suparmi, & Sihombing, N. (2013). Prevalensi dan Determinan Hipertensi Kelompok Umur 15-60 Tahun di Kota Bogor, Prov. Jawa Barat. Jurnal Ekologi Kesehatan, 12(3), 171–179. https://media.neliti.com/media/publications/80579-ID-prevalensi-dan-determinan-hipertensi-kel.pdf

Putriastuti, L. (2017). The Association Between Exercise Habit and Incidence of Hypertension Among Patients over 45 Years Old. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(2), 225. https://doi.org/10.20473/jbe.v4i22016.225-236

Retnaningsih, D., Kustriyani, M., & Sanjaya, B. T. (2016). Perilaku Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia. Jurnal Kesehatan Andalas., Vol 27(No 10), Hal 122-130.

Rosadi, D., & Hildawati, N. (2021). Analisis Faktor Risiko Kejadian Hipertensi pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Raya , Kabupaten Hulu Sungai Selatan. JHECDs : Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases, 7(2), 60–67.

Septiani, V. (2017). Hubungan Konsumsi Makanan Mengandung Garam dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Desa Paduman Kecamatan Jelbuk Jember. 20, 1–15. http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/1074

Solikhah, A,A (2019). “Pengaruh Pemberian Infused Water Mentimun Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Takeran Kabupaten Magetan. Skripsi

Sri Mulyani (2022). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Padongko dan Puskesmas Palakka Kabupaten Barru. Skripsi

Ulfa, E. H. (2020). Laporan Praktik Kerja Lapangan (Pkl). SELL Journal, 5(1), 55.

Wijayanto, W., & dan Prijono Satyabakti. (2014). Dengan Keteraturan Kunjungan Penderita Hipertensi. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(1), 24–33.




DOI: http://dx.doi.org/10.52031/jam.v4i1.543

Refbacks

  • There are currently no refbacks.