HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENCUCI TANGAN DAN PENGGUNAAN HAND SANITIZER DENGAN GEJALA-GEJALA DERMATITIS PADA TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS KEMUNING DI MASA PANDEMI COVID-19

Abstract

Contact dermatitis is an inflammatory intolerance response characterized by blisters, exudation, papules, and continuous peeling. Occupational dermatitis is a condition of skin disorders caused by workplace factors, due to contact with equipment at work. The percentage of occupational skin diseases of all occupational diseases occupies the highest portion, which is around 50-60%. This study aims to determine the relationship between hand washing habits and the use of hand sanitizers with the risk of dermatitis in health workers at the Kemuning Health Center. This research uses analytic observational with cross sectional research design with quantitative approach. This study uses a total sampling technique where the total population is 38 respondents. using Chi squared. This study shows that most (63.2%) in the late adult age category (36-50 years), as many as (57.9%) are female, as many as (78.9%) respondents do not have a history of previous skin diseases. disease. 36 respondents (94.7%) had poor hand sanitizer contact frequency, 27 respondents (71.1%) had good personal hygiene, 30 respondents (78.9%) did not have symptoms of dermatitis in health workers. There is no relationship between the frequency of contact using hand sanitizers with symptoms of contact dermatitis in health workers at the Kemuning Health Center (p-value 0.394) and there is no relationship between hand washing habits and symptoms of contact dermatitis in health workers at the Kemuning Health Center (p-value 1,000). From the results of this study, it is hoped that information about the symptoms of contact dermatitis in health workers can be obtained.

ABSTRAK

Dermatitis kontak merupakan respon intoleransi inflamasi ditandai dengan  lepuh, eksudasi, papula, dan pengelupasan terus menerus. Dermatitis akibat kerja adalah  kondisi kelainan kulit yang disebabkan oleh faktor tempat kerja, akibat kontak dengan peralatan di tempat kerja. Persentase penyakit kulit akibat kerja dari semua penyakit akibat kerja menempati porsi tertinggi yaitu sekitar 50-60%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan cuci tangan dan penggunaan hand sanitizer dengan risiko dermatitis pada tenaga kesehatan di Puskesmas Kemuning. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dimana jumlah populasi sebanyak 38 responden. menggunakan Chi kuadrat. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (63,2%) pada kategori usia dewasa akhir (36-50 tahun), sebanyak (57,9%) berjenis kelamin perempuan, sebanyak (78,9%) responden tidak memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya. penyakit. 36 responden (94,7%) memiliki frekuensi kontak hand sanitizer yang buruk, 27 responden (71,1%) memiliki personal hygiene yang baik, 30 responden (78,9%) tidak memiliki gejala dermatitis pada petugas kesehatan. Tidak ada hubungan antara frekuensi kontak penggunaan hand sanitizer dengan gejala dermatitis kontak pada petugas kesehatan di Puskesmas Kemuning (p-value 0,394) dan tidak ada hubungan kebiasaan cuci tangan dengan gejala dermatitis kontak pada petugas kesehatan di Puskesmas Kemuning (p-value 1,000 ). dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh informasi tentang gejala dermatitis kontak pada tenaga kesehatan.