HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XII DI SMA PGRI SINDANG SONO KABUPATEN TANGERANG

Putri Handayani, Junaida Rahmi, Melda Amalia, Syalaisa Marsshanda

Abstract


Background: Based on data from the World Health Organization (WHO) in 2012 the prevalence of menstrual cycle disorders in women around 45%. Most (68%) women in Indonesia aged 10-59 years reported regular menstruation, and 13.7% experienced irregular cycle problems the highest percentage of irregular menstruation was Gorontalo (23.3%) (Riskesdas, 2010). Factors that can affect the occurrence of menstrual cycle irregularities are body weight, heavy physical activity, stress and diet.. Objective: to determine the relationship of stress levels and physical activity in adolescent girls in class XII at SMA PGRI Sindang Sono Kabupaten Tangerang. The method is a quantitative study that uses primary data (questionnaire) and uses a cross sectional research method with the aim of finding out the relationship between the independent variable and the dependent variable. Results: from the results of the study obtained a small portion of responden had a high level of stress with a normal menstrual cycle of 1 student (14.3%). and partly large have a heavy stress level with abnormal menstrual cycles 6 students(85.%), Conclusion: that there is a significant relationship between Stress level white cicle menstruation physical activity with The menstrual cycle. Suggestion: from the results of this study are expect student can improve their health by coping Whit stres well reducting heavy physical activity that is not Too inportant, and can control the menstrual cycle every month so as to prevent the dangers posed by abnormal menstrual cycles.

 

ABSTRAK

Latar Belakang: Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2012 prevalensi gangguan siklus menstruasi pada wanita sekitar 45%. Sebagian besar (68%) perempuan di Indonesia berusia 10-59 tahun melaporkan haid teratur, dan 13,7% mengalami masalah siklus haid yang tidak teratur, presentase tertinggi haid tidak teratur adalah Gorontalo (23,3%). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya ketidakteraturan siklus menstruasi yaitu berat badan, aktivitas fisik berat, stres dan diet (Kusmiran, 2011). Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan aktivitas fisik pada remaja putri kelas XII di SMA PGRI Sindang Sono Kabupaten Tangerang. Metode: merupakan penelitian kuantitatif yang mengunakan data primer (kuesioner) dan memakai metode penelitian cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil: diperoleh sebagian kecil responden memiliki tingkat stres berat dengan siklus menstruasi normal 1 siswi (14,3%) dan sebagian besar memiliki tingkat stres berat dengan siklus menstruasi tidak normal 6 siswi (85,7%). Dan sebagian kecil responden memiliki aktivitas fisik berat dengan siklus menstruasi normal 6 siswi (18,2%) dan sebagian besar memiliki aktivitas fisik berat dengan siklus menstruasi tidak normal 27 siswi (81,8%). Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi dan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi. Saran: dari hasil penelitian ini diharapkan siswi dapat meningkatkan kesehatannya dengan cara mengatasi stres dengan baik, mengurangi aktivitas fisik berat yang tidak terlalu penting, dan dapat mengontrol siklus menstruasi setiap bulannya sehingga dapat mencegah terjadinya bahaya-bahaya yang ditimbulkan akibat siklus menstruasi yang tidak normal.


Full Text:

PDF

References


Andriati, R., Indah, F.P.S. and Yunita, R., 2020. Determinan Adversity Quotient dan Kemampuan Berpikir Kritis Dengan Stres Pada Mahasiswa Yang Sudah Bekerja. Edu Masda Journal, 4(2), pp.145-154.

Astuti, E. P., & Noratina, L. (2015). Prevalensi Kejadian Gangguan Menstruasi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Pada Siswi Kelas VII SMP. Stikes Jendral Ahmad Yani. 1, 58–64.

Chairiyah, C., Syamsuddin, S., & Tunggal, T. (2015). Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada Siswi Pondok Pesantren An-Najah Cindai Alus Martapura. Jurnal Skala Kesehatan. Jurnal Skala Kesehatan, 6(2).

Ellya, (2010). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Transinfo Media.

Haryono, Rudi. (2016). Siap Menghadapi Menstruasi dan Menopouse. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Ilmi, A.F. and Selasmi, E.W., 2019. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Kelas XI di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan. Edu Masda Journal, 3(2), pp.175-180.

Ismail, K., 2023. Analisis Tingkat Stres dan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Edu Masda Journal, 7(2), pp.100-111.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Telah diunduh pada http://pusdatin.kemenkes.go.id

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Definisi Aktivitas Fisik. Telah diunduh pada http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-definisi aktivitas-fisik. Pada tanggal 17 Maret 2022 jam 19:30

Kusmiran, Eny. (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Selemba Medika.

Mahitala, Anindita. (2017). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Subur di Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Reneka Cipta.

Paspariny, Cynthia. (2017). Tingkat Stres Mempengaruhi Gangguan Siklus Menstruasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(2), 79-82.

Riset Kesehatan Dasar. (2010). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar.

Ratnaningtyas, T.O. and Fitriani, D., 2019. Hubungan stres dengan kualitas tidur pada mahasiswa tingkat akhir. Edu Masda Journal, 3(2), pp.181-191.

Sunaryo. (2013). Psikologi Untuk Keperawatan. Edisi 2. Jakarta. EGC




DOI: http://dx.doi.org/10.52031/map.v2i1.367

Refbacks

  • There are currently no refbacks.