DETERMINAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PEREMPUAN USIA REPRODUKTIF TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI PUSKESMAS BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

Abstract

The high incidence of cervical cancer in Indonesia is caused by a lack of awareness among married women to carry out early detection (Pap smear test or IVA test) due to their lack of knowledge about the importance of VIA examination. The purpose of this study was to find out how the relationship between the level of knowledge and attitude towards IVA examination behavior. The research design used is descriptive quantitative with a cross sectional approach. The population in this study were women of reproductive age in the working area of the Balaraja Health Center, Tangerang Regency, totaling 364 people. The sampling technique uses accidental sampling. The sample used amounted to 182 people. The questionnaire instrument consists of knowledge, attitude and IVA examination which has been tested for validity and reliability. The results showed that there was a relationship between the level of knowledge of women of reproductive age towards IVA examination behavior with a p value of 0.00<α<0.05, and there was a relationship between the attitude of women of reproductive age towards IVA examination behavior with a p value of 0.026<α<0.05 and OR 11 (CI 95% 2.6-53.3). It was concluded that women of reproductive age with low knowledge have an 11-fold risk of not having an VIA examination. The recommendation recommended according to the research results is that women of reproductive age are expected to know about VIA examinations and have the desire to carry out early detection of cervical cancer.

ABSTRAK

Masih tingginya insiden kanker serviks di Indonesia disebabkan oleh kurangnya kesadaran perempuan yang sudah menikah untuk melakukan deteksi dini (tes Pap Smear atau tes IVA) karena kurangnya pengetahuan mereka mengenai pentingnya pemeriksaan IVA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pemeriksaan IVA. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan usia reproduktif yang ada di wilayah kerja Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang yang berjumlah 364 orang. Teknik pengambilan sampel menggunaakan accidental sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 182 orang. Instrumen kuesioner terdiri dari pengetahuan, sikap dan pemeriksaan IVA yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan perempuan usia reproduktif terhadap perilaku pemeriksaan IVA dengan p value 0.00<α<0,05, dan terdapat hubungan sikap perempuan usia reproduktif terhadap perilaku pemeriksaan IVA dengan p value 0,026<α<0,05 dan OR 11( CI 95% 2,6-53,3). Disimpulkan pada perempuan usia reproduktif dengan pengetahuan rendah berisiko 11 kali lipat untuk tidak melakukan pemeriksaan IVA. Saran yang dianjurkan sesuai hasil penelitian adalah perempuan usia reproduktif diharapkan dapat mengetahui tentang pemeriksaan IVA dan mempunyai keinginan untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.