KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME PADA KARYAWAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA DEPOK

Arsy Fajar Sari, Muhammad Zulfikar Adha, Dewi Fitriani

Abstract


Sick Building Syndrome is a collection of symptoms experienced by employees or workers in a building or buildings related to the length of time they are in the building. Sick  Building Syndrome associated with discomfort, such as dizziness, nausea, dermatitis, irritation of the throat, nose, eyes and respiratory tract, coughing and difficulty concentrating. Purpose this study is to determine the relationship between the independent variables (age, gender, length of work, years of service, temperature and humidity) with the dependent variable (complaintsSick Building Syndrome) on Employees of the Central Bureau of Statistics for the City of Depok. Method this study uses a quantitative approach to studycross sectional. The technique used in this research techniquetotal sampling with a total sample of 36 respondents. Instrument this study uses a questionnaire sheet The MM-questionnaires and tools thermohygrometer to measure temperature and humidity. Results bivariate analysis found that there was an age relationship (p-value= 0.001), there is a gender relationship (p-value= 0.000), there is no relationship with job tenure (p-value 0.342), there is a relationship with working hours (p-value= 0.000), there is a temperature relationship (p-value = 0.003) and there is a humidity relationship (p-value 0.003) with complaintsSick Building Syndrome. From the results of this study it is hoped that the agency can control the temperature and humidity of the work space. And employees are expected to always maintain a healthy body, by controlling the time between work and rest.

 

ABSTRAK

Sick Building Syndrome merupakan sekumpulan gejala yang dialami pegawai atau pekerja dalam gedung atau bangunan yang berhubungan dengan lamanya berada dalam gedung. Sick  Building Syndrome berhubungan dengan ketidaknyamanan, seperti pusing, mual, dermatitis, iritasi saluran tenggorokan, hidung, mata dan saluran pernapasan, batuk dan sulit berkonsentrasi.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (usia, jenis kelamin, lama kerja, masa kerja, suhu dan kelembaban) dengan variabel dependen (keluhan Sick Building Syndrome) pada Karyawan Badan Pusat Statistik Kota Depok. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi cross sectional. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini teknik total sampling dengan jumlah sampel 36 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner The MM-questionnaires dan alat thermohygrometer untuk mengukur suhu dan kelembaban. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan usia (p-value= 0,001), ada hubungan jenis kelamin (p-value= 0,000), tidak ada hubungan lama kerja (p-value 0.342), ada hubungan masa kerja (p-value= 0,000), ada hubungan suhu  (p-value = 0,003) dan ada hubungan kelembaban (p-value 0,003) dengan keluhan Sick Building Syndrome. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada pihak instansi untuk mengontrol suhu dan kelembaban ruang kerja. Dan kepada karyawan diharapkan untuk selalu menjaga kesehatan tubuh, dengan cara mengontrol waktu antara bekerja dan istirahat.


Full Text:

PDF

References


Bardi, N. K., Fachrin, S. A., & Tussaadah, N. (2021). Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Sick Building. 2020. 693–701.

Choirudin, (2020). Hubungan Suhu, Kelembaban dan Angka Kuman Pada Udara Dalam Ruang Dengan Kejadian Sick Building Syndrome (Studi Kasus: Madrasah Aliyah Sunan Ampel Surabaya). Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya.

Hernawati, N. (2021). Risiko Sicks Building Syndrome pada Pegawai dan Keadaan Lingkungan Fisik Ruang Perkantoran Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto. Seminar Nasional Paedagoria, 1(September), 21–33.

Karlina, P. M., Maharani, R., & Utari, D. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Sick Building Syndrome . Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 13(1), 46–55

Krismondani, R. D., Chairani, A., & Nugrohowati, N. (2021). Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan terhadap Gejala Sick Building Syndrome pada Staf Tendik di FK UPN Veteran Jakarta. Prepotif. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 168–180.

Mawarni, F. M., Lestari, M., Windusari, Y., Andarini, D., Camelia, A., Nandini, R. F., & Fujianti, P. (2021). Keluhan Sick Building Syndrome di Gedung PT. X. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 20(1), 39–46.

Murniati, N. (2018). Hubungan Suhu dan Kelembaban dengan Keluhan Sick Building Syndrome pada Petugas Administrasi Rumah Sakit Swasta X. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(3), 148–154.

Ridwan, M. A., Nopiyanti, E., & Susanto, A. J. (2018). Analisis Gejala Sick Building Syndrome Pada Pegawai Di Unit OK Rumah Sakit Marinir Cilandak Jakarta Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(1), 116–133.

Saffanah, S., & Pulungan, R. M. (2017). Faktor Risiko Gejala Sick Building Syndrome Pada Risk Factors Symptoms of Sick Building Syndrome in. Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1), 8–15.




DOI: http://dx.doi.org/10.52031/map.v3i2.679

Refbacks

  • There are currently no refbacks.