EVALUASI PENGGUNAAN OBAT BATUK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT X TANGERANG SELATAN

Gandes Winarni, Annisa Utami, Muhammad Widya Pratama

Abstract


Pneumonia adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri yang bersifat patogen. Penumonia masih jadi penyebab kematian tertinggi terutama pada anak balita di Indonesia. Mekanisme pertahanan tubuh yang masih lemah pada bayi dan balita dibandingkan dengan orang dewasa, sehingga balita termasuk ke dalam kelompok yang rawan terhadap penyakit pneumonia. Gejala pneumonia diantaranya adalah batuk produktif yang ditandai dengan hipersekresi mukus, dapat menyebabkan sulit bernafas, pernafasan cepat, dengan atau tanpa demam. Penatalaksanaan pneumonia pada pasien rawat inap diantaranya dengan pemberian obat simptomatik golongan mukolitik. Penelitian ini termasuk penelitian non-eksperimental dengan desain studi observasional dan hasilnya disajikan dengan metode deskriptif. Pengumpulan data diambil dari rekam medis tahun 2023 yang dijadikan sampel sebanyak 61 pasien dengan pneumonia. Hasil penelitian berdasarkan data sosio-demografi, jumlah pasien perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu 32 pasien (52,46%) dan jumlah pasien terbanyak pada kelompok usia 56-65 tahun yaitu 12 pasien (19,67%). Berdasarkan golongan obat terbanyak adalah mukolitik sebanyak 86,89% dengan nama obat asetilsistein sebanyak 52,46%. Dan data evaluasi penggunaan obat batuk dengan tepat indikasi sebanyak 91,80% dan tepat dosis sebanyak 52,46%.


Keywords


Pasien Pneumonia, Evaluasi Penggunaan Obat Batuk, Mukolitik

Full Text:

PDF

References


Alfinella Izhar I., Antony Azarsyah, dkk. (2023). Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Pneumonia dan Diare 2023-2030. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2023

Anonim (2023). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/2023 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Pneumonia Pada Dewasa. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2023

Bakes K, Buchanan J, Moreira M, Byyny R, Pons P. Emergency Medicine Secrets E-Book. Elsevier Health Sciences; 2021:161.

Dal Negro RW. Erdosteine: antitussive and anti-inflammatory effects. Lung. 2008;186 Suppl 1:S70-3. doi: 10.1007/s00408-007-9065-3. Epub 2008 Jan 10. PMID: 18185958.

Dianasari. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: CV Trans

Info Media.

Edelman EJ, Gordon KS, Crothers K, et al. Association of Prescribed Opioids With Increased Risk of Community-Acquired Pneumonia Among Patients With and Without HIV. JAMA Intern Med. 2019;179(3):297–304. doi:10.1001/jamainternmed.2018.6101

Gupta R, Wadhwa R. Pengobatan Mukolitik. [Diperbarui 2023 4 Juli]. Di: StatPearls [Internet]. Pulau Harta Karun (FL): Penerbitan StatPearls; 2024 Januari-. Tersedia dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559163/

Kantar A, Klimek L, Cazan D, Sperl A, Sent U, Mesquita M. An overview of efficacy and safety of ambroxol for the treatment of acute and chronic respiratory diseases with a special regard to children. Multidiscip Respir Med. 2020 Mar 3;15(1):511. doi: 10.4081/mrm.2020.511. PMID: 32269775; PMCID: PMC7137760.

Muttaqin, A. (2014). Pengantar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Pernafasan.

Salemba Medika.

Peechakara BV, Tharp JG, Eriator II, et al. Codeine. [Updated 2024 Feb 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526029/

Sahasrabudhe SA, Terluk MR, Kartha RV. N-acetylcysteine Pharmacology and Applications in Rare Diseases-Repurposing an Old Antioxidant. Antioxidants (Basel). 2023 Jun 21;12(7):1316. doi: 10.3390/antiox12071316. PMID: 37507857; PMCID: PMC10376274.

Schwalfenberg GK. N-Acetylcysteine: A Review of Clinical Usefulness (an Old Drug with New Tricks). J Nutr Metab. 2021 Jun 9;2021:9949453. doi: 10.1155/2021/9949453. PMID: 34221501; PMCID: PMC8211525.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.