KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI TINJAU DARI BERBAGAI LITERATUR

Humaira Fadhilah, Melani Melani, Gina Aulia

Abstract


Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurun sekresi insulin sehingga terjadi kondisi hiperglikemi. Diabetes melitus ini ditandai dengan munculnya gejala khas yaitu poliphagia, polidipsia dan poliuria serta sebagian mengalami kehilangan berat badan. DM merupakan penyakit kronis yang sangat pelu diperhatikan dengan serius. DM yang tidak terkontrol dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti kurasakan mata, ginjal pembuluh darah, saraf dan jantung Tujuan dari studi ini yaitu mengetahui dan evaluasi rasionalitas pengobatan DM tipe II. Studi yang dilakukan merupakan jenis peneliti dari berbagai literatur dengan cara mengambil data dari berbagai peneliti. Berdasarkan usia yang paling banyak ditemukan pada usia <45 tahun dan jenis kelamin yang paling banyak mengalami diabetes melitus tipe II perempuan. Golongan obat yang digunakan untuk pengobatan diabetes melitus tipe II yaitu golongan sulfonilurea,golongan menglitinid, golongan biguanid, golongan tiazolidinedeon, golongan penghambat ɑ-glikosidase, golongan penghambat SGLT-2 dan terapi insulin. Golongan obat yang paling banyak digunakan pada pengobatan diabetes melitus tipe II yaitu golongan biguanid dan golongan sulfonilurea. Pada hasil penyajian data, penilaian ketepatan berdasarkan pemberian obat antidiabetes pada pasien terdapat pada tepat pasien, tepat obat, tepat indikasi dan tepat dosis dari beberapa hasil peneliti yang dilakukan belum 100% rasional dari masing-masing ketepatan pemberian obat diabetes melitus tipe II.

 

 


Keywords


Diabetes melitus tipe II, Kerasionalan

References


Bahaudin, Nasirah. 2010. Implementasi Kebijakan Penggunaan Obat Rasional ( POR) Di Indonesia. Presentasi Direktur Bina Penggunaan Obat Rasional. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

International Diabetes Federation. WDD 2015 Campaign. Sara Webber: International Diabetes Federation. 2015.

Irawan, D. 2010. Prevalensi Dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Di Daerah Urban Indonesia ( Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Thesis Universitas Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.

Kumolosari, E, Siregar, C. J. P., Susiani, S., Amalia, L., dan Puspawati, F., 2001, Studi Pola Penggunaan Antibiotika Betalaktam di ruang Perawatan Bedah di Sebuah Rumah Sakit di Bandung, Laporan Penelitian, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

[PERKENI] Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI

Riskesdas. Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI 2013. Riset Kesehatan Daerah. Jakarta: Riskesdas:2013

[Riskesdas]Riset Kesehatan Dasar. 2013. Pedoman Pewancara Petugas Pengumpulan Data. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes RI.

Siregar Charles, J. P., Kumolasari, E., 2006, Farmasi Klinik: Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.

Tandra, Hans. 2007. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Diabetes. Surabaya: EGC.

[WHO] World Health Organisation. 2016. Global Report on Diabetes . World Health Organisation. Geneva- Switzerland.




DOI: http://dx.doi.org/10.52031/phrase.v1i1.144

Refbacks

  • There are currently no refbacks.