PREVALENSI KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA WANITA BEKERJA DI RUMAH (IRT) DAN BEKERJA DI KANTOR

Febrial Hikmah, Nurmiwiyati Nurmiwiyati

Abstract


Dermatitis kontak merupakan reaksi inflamasi akut atau kronis dari suatu zat yang bersentuhan dengan kulit. Terdapat dua jenis dermatitis kontak, yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi kejadian dermatitis kontak pada wanita bekerja di rumah (IRT) dan bekerja di kantor.  Penelitian ini merupakan penelitian desktiptif cross sectional dengan pengambilan data dari rekam medis di poli kulit dan kelamin RSU Tangerang Selatan periode tahun 2021 hingga 2022. Semua data pasien yang terdiagnosis dermatitis kontak, berjenis kelamin wanita dan berusia di atas 25 tahun dianalisis sebagai data penelitian. Hasil penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa baik ibu rumah tangga maupun wanita yang bekerja di kantoran berpeluang yang sama untuk mengalami gangguan kulit dermatitis kontak. Lokasi lesi bagi pasien ibu rumah tangga paling banyak pada daerah tangan dan lain-lain, sedangkan pada wanita kantoran paling banyak pada daerah kaki dan wajah. Terapi yang paling banyak diberikan oleh dokter pada setiap kelompok pekerjaan yaitu terapi kombinasi kortikosteroid dan antihistamin.

Keywords


Dermatitis Kontak, Ibu Rumah Tangga, Wanita Kantoran, Lokasi Lesi, Terapi

References


Bhatia, R., & Sharma, V.K. (2017). Occupational dermatoses: an Asian perspective. Indian Journal of Dermatology, Venereology and Leprology. 83(5):525–35.

Brar, K.K. (2020). A review of contact dermatitis. Annals of Allergy, Asthma and Immunology. 126(2021):32–9.

Carrera, Y.I.L., Al Hammadi, A., Huang Y.H., Llamado, L.J., Mahgoub, E., & Tallman A.M. (2019). Epidemiology, diagnosis, and treatment of atopic dermatitis in the developing countries of Asia, Africa, Latin America, and the Middle East: a review. Dermatology Ther. 9:685–705.

Ginting, E., Damayanti, Fetarayani, D. & Hidayati, A.N. (2021). Contact dermatitis in tertiary hospital: a 2-year retrospective study. Periodical of Dermatology and Venereology. 33(2):88–92.

González-Muñoz, P., Conde-Salazar, L. & Vañó-Galván, S. (2014) Allergic contact dermatitis caused by cosmetic products. Actas Dermosifiliogr. 105(9):822–32.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Dermatitis kontak. http://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/penyakit-kulit-subkutan/dermatitis-kontak.

Mauro, M., Bovenzi, M. & Filon, F.L. (2021). Occupational contact dermatitis in a gender perspective: northeast italian data 1996-2016. Medicina del Lavoro. 112(1):34–43.

Patel, K. & Nixon, R. (2022). Irritant contact dermatitis: a review. Current Dermatology Reports. 11:41–51.

Prabowo, P.Y., Adioka I.G.M, Mahendra, A.N., & Ernawati, D.K. (2017) Karakteristik dan manajemen dermatitis kontak alergi pasien rawat jalan di rumah sakit Indera Denpasar periode Januari – Juli 2014. E-Jurnal Medika. 6(8):1–6.

Traidl, S. et al. (2021). Patch test results in patients with suspected contact allergy to shoes: retrospective IVDK data analysis 2009–2018. Contact Dermatitis. 85(3):297–306.

Wardani, H.K., Mashoedojo, and Bustamam, N. (2018). Faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja proyek bandara. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. 7(2): 249–59.

Wu B. (2017). Occupational skin disorders in homemakers. http://dermnetnz.org/topics/occupational-skin-disorders-in-homemakers.




DOI: http://dx.doi.org/10.52031/phrase.v3i2.620

Refbacks

  • There are currently no refbacks.