Gambaran Pelayanan Informasi Obat (PIO) pada Pasien di Klinik Bahar Medika 2 Periode Maret - Juni 2023

Suny Koswara Rahajeng, Aulia Nadya Rizki Imansari, Humaira Fadhilah, Sayyidah Sayyidah, Anis Dwi Maharani

Abstract


Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi yang dilakukan oleh Apoteker kepada dokter, Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya. Hal yang perlu disampaikan mengenai PIO kepada pasien antara lain nama obat, sediaan obat, dosis obat, cara pakai obat, penyimpanan obat, indikasi obat, kontra indikasi obat, efek samping obat, dan interaksi obat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif. Pelayanan informasi obat yang diterima olehh pasien mengenai pemberian informasi obat melalui leaflet atau brosur sebanyak 21,38% selalu dilakukan, informasi terkait nama obat sebanyak 54,14% selalu dilakukan, bentuk sediaan obat sebanyak 58,28% selalu dilakukan, dosis obat sebanyak 76,55% selalu dilakukan, cara pemakaian obat sebanyak 87,24% selalu dilakukan, cara penyimpanan obat sebanyak 51,38% selalu dilakukan, indikasi obat sebanyak 92,41% selalu dilakukan, interaksi obat sebanyak 52,41% selalu dilakukan, pencegahan terhadap interaksi obat sebanyak 56,21% selalu dilakukan, efek samping obat sebanyak 50,69% selalu dilakukan, cara pemusnahan obat sebanyak 15,52% selalu dilakukan. Hanya saja pada pelayanan informasi mengenai pemberian leaflet atau brosur hasilnya 21,38% dan cara pemusnahan obat hasilnya 15,52% yang artinya masih jarang dilakukan pemberian informasi dan edukasi oleh Apoteker kepada pasien di Klinik tersebut tentang pemberian leaflet atau brosur dan cara pemusnahan obat

Keywords


PIO, Pemberian Informasi Obat, Farmasi Klinis

References


Adityawati, dkk. (2016). Evaluasi pelayanan informasi obat pada pasien rawat jalan di instalasi farmasi Puskesmas Grabag I. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 1(2), 6-10.

Anggraeni, C., & Rochmawati, R. (2018). Gambaran Pelayanan Informasi Obat Terhadap Pasien Oleh Petugas Farmasi di Apotek X Kuningan. Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan), 3(1), 38-45.

Apriansyah, A. (2017). Kajian Pelayanan Informasi Obat Di Apotek Wilayah Kota Tangerang Selatan, skripsi.

Arifatulah, dkk. (2017). Gambaran Pemberian Informasi Obat di Puskesmas Buntok. Karya Tulis Ilmiah. Banjarmasin: Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin.

Budi SR. (2021). Evaluasi Pelayanan Informasi Obat Pada Pasien Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Kota Semarang Jawa Tengah, skripsi.

Kementerian Kesehatan RI, (2021). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021 Tentang Standar Kefarmasian di Klinik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kurniawan W.K., dan Chabib, L., (2010), Pelayanan Informasi Obat Teori dan. Praktik, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Notoatmodjo, S. (2018) ‘Metodologi penelitian kesehatan’.

PermenkesRI (2009) ‘Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian’.

PermenkesRI (2016) ‘Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit’.

Setia, Resa.,dkk. (2018). Evaluasi Pelayanan Informasi Obat di Apotek Kecamatan Tikala Kota Manado. Jurnal Biofarmasetikal Tropis. Manado: Universitas Kristen Indonesia Tomohon.

Sugiyono, P. D. (2017). Metode penelitian bisnis: pendekatan kuantitatif, kualitatif, kombinasi, dan R&D, vol. 225. Bandung, Indonesia: Penerbit CV. Alfabeta.

Sujarweni, W. (2015) Metodologi penelitian bisnis & ekonomi. Cetakan Pe. Yogyakarta Pustaka Baru 2015.

Supardi, dkk. (2014). Metedelogi Penelitian Untuk Mahasiswa Farmasi. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.

Ulfita, Jeniar. (2021). Gambaran Pelayanan Informasi Obat Pada Pasien di Apotek Erha21. Karya Tulis Ilmiah. Tangerang.

Yusup, F. (2018). Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1)




DOI: http://dx.doi.org/10.52031/phrase.v4i1.735

Refbacks

  • There are currently no refbacks.