PENGARUH HIDROTERAPI TERHADAP PENINGKATAN SIRKULASI DARAH PERIFER PADA PASIEN DM DI WILAYAH PUSKESMAS KELAPA DUA, TANGERANG

YUNINGSIH YUNINGSIH, LENI ROSITA

Abstract


ABSTRACT

Indonesia is one of the countries with a high level of DM alertness. People with Diabetes Mellitus will reach 6.2 percent or 10 million in 2022. Problems that often occur among diabetes mellitus patients are due to high glucose levels in the blood, causing damage to blood vessels, nervous tissue, and other organ structures. One of the complications of diabetes mellitus occurs a lot: foot injuries and foot shape differences. The disruption of blood flow affects the appearance of Stenosis and the number of thrombosis. This study aims to determine whether hydrotherapy's impact on increasing peripheral blood circulation is seen from the Ankle Brachial Index (ABI) in the Kelapa Dua area DM patients. This study is a descriptive quantitative study using paired sample t- test. There were 80 patients, and 20 patients were taken as samples. The results showed that hydrotherapy did not affect changes in the Ankle Brachial Index in DM patients, where p = 0.258 > 0.05. So the null hypothesis is accepted where this study concludes that hydrotherapy has no effect on the measurement of ABI in DM patients in the Kelapa Dua Health Center area of Tangerang.

ABSTRAK

 

Indonesia  termasuk Negara yang memiliki tingkat kewaspadaan DM Cukup tinggi. Pengidap Diabetes Melitus mencapai 6,2 persen atau 10 juta pada 2022. Permasalahan yang banyak terjadi di kalangan pasien diabetes melitus karena  tingginya kadar glukosa dalam darah, sehingga menyebabkan  rusaknya pembuluh darah dan jaringan saraf dan struktur organ lainnya.Salah satu komplikasi  diabetes melitus banyak terjadi luka kaki dan perbedaan bentuk kaki. Adapun gangguan aliran darah  berdampak muncul Stenosis dan  banyaknya thrombosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada dampak hidroterapi  terhadap peningkatan sirkulasi darah perifer dilihat dari Angka Brachial Index (ABI) pada pasien DM di wilayah Kelapa Dua. Penelitian ini merupakan   penelitian kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan uji beda paired sample t test.  Terdapat sejumlah 80 pasien, dan 20 pasien diambil sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa hidroterapi  tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan Ankle Brachial Index pada penderita DM dimana nilai p = 0,258 > 0,05. Maka Hipotesis null diterima dimana penelitian ini kemudian menyimpulkan bahwa  tidak ada pengaruh Hidroterapi  terhadap pengukuran ABI pada pasien DM di wilayah Puskesmas Kelapa Dua Tangerang.

 


Keywords


Diabetes Mellitus; Hydroterapi; Ankle Brachial index (ABI )

Full Text:

PDF TURNITIN PLAGIASI

References


(ADA), A. D. (2014). Standards Of Medical Care In Diabetes. Suppl: 3: S1.

American Diabetes Association (ADA). (2009) Standards Of Medical Care In Diabetes. Suppl. 3: S1

Amrican Diabetes Association (ADA). (2014). Standar of Medical Care in Diabetes. Suppl 3: S1

Antono, D. (2008). Peran Intervensi Perifer pada Kasus Kaki Diabetik. Dikutip pada14 februari 2018,dari http://www.medistra.com/index.ph p?option=com_content& view=artic le&id=175

Black, M.J., & Hawkl, J.H. (2009). Medical surgical nursing:clinical management for positive outcome (7th ed). USA : Elsevier inc

Chao, yann-fen. (2010) The Effects of Warm-Water Foot Bath on Relieving Fatigue and Insomnia of the Gynecologic Cancer Patients on Chemotherapy. Journal. Taipei University and Hospital

Cooke, J. (2014). Ankle Brachial index.Dikutip pada 16 Februari 2018, dari http://stanfordmedicine25.stanford. edu/the25/ankle.html

Depkes, RI. (2010). Pedoman pengendalian diabetes mellitus dan penyakit metabolic. Dikutip pada 13 februari 2018, dari http:/www.depkes.go.id/index.php/ berita/press-release/

Greenstain, Ben dan Diana Wood. 2010. At a Glance Sistem Endokrin Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

IDF. (2015). Diabetes, dikutip pada 14 februari 2018, dari http://www.idf.org/about-diabetes

IWGDF. (2015). International Working Group On The Diabetic Foot, dikutip pada 14 februari 2018, dari http://iwgdf.org/

Laskmi, (2013).Pengaruh Foot Massage Terhadap Ankle Brachial Index (ABI) Pada Pasien Dm Tipe 2 Di Puskesmas II Denpasar Barat. Dikutip pada 06 Januari 2018 dari http://www.ojs.unud.ac.id

Notoatmodjo.(2010) Metodologi Penelitian kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta

PDPERSI.(2011). Deteksi Diabetes dari kelainan kaki. Dikutip pada 11 maret 2018, dari http://www.pdpersi.co.id/content/n ews.php?mid=5&catid=23&nid=62 3

Perkumpulan Endokrin Indonesia.2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI.

Pricillia.( 2017 ) Buku Ajar Medical bedah,Edisi lima.

Rhonda, M Jones. (2008) Sistem Vaskuler Perifer. http://lyrawati.files.wordpress.com/ 2008/07/sistem-pembuluh-daraf- perifer-nita.pdf.Diakses tanggal 2 Januari 2018 jam 22.40 wib.

Riskesdas.(2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Dikutip pada 14 februari 2018, dari http://www.depkes.go.id/index.php ?vw=2&id=414

Smeltzer, S., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Textbook of Medical-Surgical Nursing (12ted., Vol. 2). Philadelphia: Wolter Kluwer Health.

Soegondo S. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini. Dalam Soegondo S, Soewondo P dan Subekti I (eds). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Pusat Diabetes dan Lipid RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo-FKUI, Jakarta, 2008.

Stephen J and Ganong, William F. (2010) Patofisiologi Penyakit: Pengantar Menuju Kedokteran Klinis. EGC: Jakarta

Suandika.(2015). Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Peningkatan Sirkulasi Darah Perifer dilihat dari nilai ABI pada Pasien Diabetes Melitus di Desa Purwojati.Purwokerto , 15-20.

Umah, khoiroh.(2012) Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi.Journal. PSIK Universitas Gresik

Widyastuti, Suli. 2010. Pengaruh Penyluhan Teknik Pijat Bayi di Puskesmas Karangawen Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak. Semarang: Perpustakaan STIKES Karya Husada Semarang Maulana, Mirza. 2009. Mengenal Diabetes melitus. Jogjakarta: KATAHATI

Wilson, P. &. (2011). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Vol.2. Jakarta: EGC.

World Health Organitation. 2008. Noncommunicable Disease Country Profiles. http://apps.who.int/medicinedocs/ documents/s2158en/s2158en.pdf [Diakses tanggal 21 Januari 2018 Jam 21.31]




DOI: http://dx.doi.org/10.52031/edj.v6i2.430

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 YUNINGSIH YUNINGSIH, LENI ROSITA



Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang
Pajajaran Street Number 1 Pamulang,
South Tangerang City, Banten Province, Indonesia, 15417
Telephone: 021-74716128 / Handphone : 089529263441


Lisensi Creative Commons

Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat by the Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang is distributed under the Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0).
Based on the work at http://openjournal.wdh.ac.id/.