ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS KOMBINASI DOSIS TETAP PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS SERPONG 1 KOTA TANGERANG SELATAN

Riris Andriati, Ajat Sudrajat

Abstract


ABSTRACT

Background: According to WHO in the 2018 Global Tuberculosis Report, TB is one of the 10 leading causes of death in the world.In 2017, it is estimated that there are 10 million new cases (incidence) of TB worldwide which are equivalent to 133 cases per 100,000 population, including 5.8 million men, 3.2 million women, and 1 million are children. In 2018 in the Serpong 1 Puskesmas there was a case finding rate (CNR) including the third highest of all puskesmas in South Tangerang. The Serpong 1 Puskesmas had a reasonably good TB case screening system in South Tangerang.. Objective: to analyze adherence factors of Anti-Tuberculodid Drug Therapy (OAT) Fixed Dose Combination (KDT) in patients with pulmonary tuberculosis in Serpong 1 Health Center, South Tangerang City in 2019. Method: Cross sectional design with a sample of 47 respondents. Samples were pulmonary TB patients who were undergoing TB treatment. The sampling technique uses total sampling. Analysis by chi-square test. Results: Based on univariate analysis of respondents in the productive age group as many as 46 (97.9%).Based on bivaric analysis found that there is a relationship with knowledge, side effects of AOT, infrequent residence, the role of PMO and the role of health with adherence to Anti-Tuberculodid Drug Therapy (OAT) Fixed Dose Combination (KDT) with a P value <0.05.While there is no relationship between age, gender, education and employment status with adherence to Anti-Tuberculodid Drug Therapy (OAT) Fixed Dose Combination (KDT) with a value of P> 0.05 Conclusion: Knowledge factors, side effects of OAT, distance traveled, the role of PMO and the role of officers have a relationship with compliance with pulmonary TB patient treatment. Whereas the unrelated patient characteristic factors are age, sex, education level, employment status.


ABSTRAK

Latar belakang: Menurut WHO dalam Global Tuberculosis Report  2018,  TB  merupakan  salah  satu  penyakit dari  10  penyebab  kematian  di dunia.Pada  tahun  2017,  diperkirakan  terdapat  10  juta  kasus baru  (insidensi)  TB  di  seluruh  dunia  yang  setara  dengan  133  kasus  per 100.000 penduduk, diantaranya 5,8 juta laki-laki, 3,2 juta wanita dan 1 juta adalah anak-anak.Pada tahun 2018 di Puskesmas Serpong 1 didapatkan angka penemuan kasus (CNR) termasuk ke tiga tertinggi dari seluruh puskesmas di Tangerang Selatan.Puskesmas Serpong 1 tersebut memiliki sistem penjaringan kasus TB  yang cukup baik di Tangerang Selatan.  Tujuan:Untuk menganalisa Faktor kepatuhan Terapi Obat Anti Tuberkulodid (OAT) Kombinasi Dosis Tetap (KDT)  pada pasien dengan  tuberkulosis  paru  di Puskesmas Serpong 1 Kota Tangerang Selatan tahun 2019. Metode:Desain cross sectional (potong lintang) dengan sampel 47 responden. Sampel adalah pasien TB paru  yang sedang menjalani pengobatan TB. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis dengan uji chi-square. Hasil:Berdasarkan analisis univariat responden berada dikelompok umur produkttif sebanyak 46 (97,9%),sedangkan berdasarkan analisis bivarat didapatkan ada hubungan dengan pengetahuan, efek samping AOT, jarang tempat tinggal , peran PMO dan peran kesehatan  dengan kepatuhan Terapi Obat Anti Tuberkulodid (OAT) Kombinasi Dosis Tetap (KDT)  dengan nilai P < 0,05.Sedangkan tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, pendidikan dan status pekerjaaan dengan kepatuhan Terapi Obat Anti Tuberkulodid (OAT) Kombinasi Dosis Tetap (KDT)dengan nilai P > 0,05. Kesimpulan: Faktor pengetahuan,efek samping OAT,jarak tempuh ,peran PMO dan Peran petugas ada hubungan dengan kepatuhan berobat pasien TB paru. Sedangkan faktor karakteristik pasien  yang tidak berhubungan yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan.


Keywords


Tuberkulosis, Kepatuhan, Berobat, Efek Samping OAT

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Ali, Suryadi M, dkk. 2019. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Siko Kota Ternate. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Vol. 2, No. 1, hlm 1-10.

Arikunto S. 2009. Metodologi Penelitian (edisi revisi). Yogyakarta: Bina Aksara.

Departemen Kesehataan RI. 2002. Pedoman Nasional Penangulangan Tuberkulosis, Jakarta: Depkes RI.

Dewanty, Lissa Inggar dkk. 2015. Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Puskesmas Nguntoronadi I Kabupaten Wonogiri. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 1, No. 1, Juni 2016: 39-43.

Dinkes Tangsel. 2018. Profil Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018.

Erni, E., Purwanta, Heru, S. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat Pada PenderitaTuberkulosis Paru, Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 25, No. 3, September 2009, hlm 117-124.

Fitri, Lili Diana dkk. 2018. Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Vol. 07, No. 01, Maret 2018, hlm. 1-10.

Gabit,

Hayat Armelia. 2011. Evaluasi Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru Tahun 2010-2011 di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Farmasi. Universitas Indonesia.

Imelda, Z. 2009. Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita TB Paru Dalam Pengobatan di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan

Maesaroh Siti. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Pasien Tuberkulosis Paru di Klinik Jakarta Respiratory Center (JRC)/PPTI tahun 2009. Skripsi. UIN Jakarta.

Niven, N. 2008. Psikologi Kesehatan: Pengantar untuk Perawat dan Profesional. Jakarta: EGC.

Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, S, (2007), Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Wawan dan Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia, Yogyakarta: Nuha Medika.

Sugiono. 2017. Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan Mengkonsumsi Obat pada Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, Vol. 3, No. 2, hal.1-11.

Siswanto, Toto. 2012. Analisis Pengaruh Predisposing, Enabling dan Reinforcing Factors terhadap Kepatuhan Pengobatan TB Paru di Kabupaten Bojonegoro, J. Adm. Kebijak. Kesehatan, Vol. 10, No. 3, Sept–Des 2012, hlm. 152–158.

Rojali dan Noviatuzzahrah. 2018. Faktor Risiko Kepatuhan Pengobatan pada Penderita Tb Paru BTA Positif. Jurnal Kesehatan, Vol. 9, No. 1, April 2018, hlm 1-10.

PDPI, 2011. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Diagnosis dan penatalaksanaan, Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

Rahmansyah, Ali. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Drop Out (DO) pada Penderita TB Paru di Rumah Sakit Paru Palembang Tahun 2010, Tesis, Universitas Indonesia, Depok.

Rohkmah, Dewi. 2013. Gender dan Penyakit Tuberkulosis: Implikasinya Terhadap Akses Layanan Kesehatan Masyarakat Miskin yang Rendah, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Vol. 7, No.10, Mei 2013, hlm. 447-452.

Nurvita, P.P. 2013. Hubungan Dukungan Pengawas Minum Obat (PMO) dengan Kepatuhan Berobat Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo tahun 2013. Skripsi. Gorontalo: Program Studi Ilmu Keperawatan.

Pameswari, Puspa dkk. 2016. Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat pada Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Mayjen H. A. Thalib Kabupaten Kerinci. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Vol. 02, No. 02, Mei 2016, Hal. 1-6.

Pare, Amelda L, dkk. 2012. Hubungan Antara Pekerjaan, PMO, Pelayanan Kesehatan, Dukungan Keluarga dan Diskriminasi dengan Perilaku Berobat Pasien TB Paru, (online), diakses tanggal 19 Januari 2015.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurnisa, P. 2012. Hubungan Karakteristik Demografi Dengan Kepatuhan Berobat Pasien TB Paru di RS Paru Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Kedokteran Universitas Jember




DOI: http://dx.doi.org/10.52031/edj.v4i2.60

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Riris Andriati, Ajat Sudrajat

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang
Pajajaran Street Number 1 Pamulang,
South Tangerang City, Banten Province, Indonesia, 15417
Telephone: 021-74716128 / Handphone : 089529263441


Lisensi Creative Commons

Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat by the Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang is distributed under the Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0).
Based on the work at http://openjournal.wdh.ac.id/.