HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LANGSUNG KELUHAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEKERJA DI CV. FATRA KARYA LOGAM KABUPATEN TANGERANG

Kamila Fithrotun Nada, Frida Kasumawati, Humaira Fadhilah

Abstract


Contact dermatitis is skin inflammation as a result of skin contact with chemicals from outside the human body (Widyastuti, 2016). This research uses analytic observational research. The description of individual factors at the working age of the majority of respondents aged 30 years as many as 21 people (70.0%), then during the working period of the majority of respondents working period 1 year as many as 23 people (76.7%), on personal hygiene the majority of personal the hygiene is bad, as many as 18 people (60.0%) and based on the use of PPE the majority of respondents in the use of PPE are bad, namely as many as 17 people (56.7%). The description of the direct factor is the length of contact of the respondent, the length of contact is 8 hours / day, namely 22 people and those who complain of irritant contact dermatitis are 4 people (8.1%). Description of complaints of irritant contact dermatitis, the majority of respondents complained of irritant contact dermatitis as many as 19 people (63.3%). There is a relationship between individual factors of age (p-value = 0.035), years of service (p-value = 0.043), personal hygiene (p-value = 0.000) and use of PPE (p-value = 0.000) with complaints of irritant contact dermatitis in workers. There is a direct relationship between length of contact (p-value = 0.000) and complaints of irritant contact dermatitis among workers. Workers should use personal protective equipment properly and correctly during the work process to avoid health problems, especially skin disorders.

 

ABSTRAK

Dermatitis kontak merupakan peradangan kulit sebagai akibat dari berkontaknya kulit dengan bahan kimia dari luar tubuh manusia (Widyastuti, 2016). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik. Gambaran faktor individu pada usia pekerja mayoritas responden berusia ≥30 Tahun yaitu sebanyak 21 orang (70,0%), kemudian pada masa kerja mayoritas responden masa kerjanya ≥1 Tahun yaitu sebanyak 23 orang (76,7%), pada personal hygiene mayoritas personal hygienenya buruk yaitu sebanyak 18 orang (60,0%) dan berdasarkan penggunaan APD mayoritas responden dalam penggunaan APD nya buruk yaitu sebanyak 17 orang (56,7%). Gambaran faktor langsung yaitu lama kontak responden lama kontaknya yaitu ≤8 jam/hari yaitu 22 orang dan yang mengeluhkan dermatitis kontak iritan yaitu 4 orang (8,1%). Gambaran keluhan dermatitis kontak iritan mayoritas responden mengeluhkan dermatitis kontak iritan yaitu sebanyak 19 orang (63,3%). Ada hubungan antara faktor individu usia (p-value = 0,035), masa kerja (p-value = 0,043), personal hygiene (p-value = 0,000) dan penggunaan APD (p-value = 0,000) dengan keluhan dermatitis kontak iritan pada pekerja di CV. Fatra Karya Logam. Ada hubungan antara faktor langsung lama kontak (p-value = 0,000) dengan keluhan dermatitis kontak iritan pada pekerja di CV. Fatra Karya Logam. Sebaiknya pekerja menggunakan alat pelindung diri dengan baik dan benar selama proses kerja untuk menghindari adanya gangguan kesehatan terutama gangguan pada kulit.


Keywords


Individual factors;Direct factors;Contact dermatitis

Full Text:

PDF

References


Djewarut Hanum, Nurhudayah, Ernawati Askar. (2012). Hubungan pengetahuan dan perilaku dengan kejadian dermatitis kontak di puskesmas cangadi Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Jurnal. 1(2).

Erliana. (2018). Hubungan Karakteristik Individu dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kejadian Dermatitis Kontak pada Pekerja Paving Block CV. F. Lhoksumawe. Skripsi Universitas Sumatera Utara.

Hastuty, Megantari. (2018). Hubungan Personal hygiene Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Pada Pekerja di PT. Perindustrian dan Perdagangan Bangkinang Tahun 2016. Jurnal Ners, 2 (1).

Indrawan, Irvan. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Pada Pekerja Bagian Premix Di PT. X Cirebon. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-journal), volume 2, nomor 2, pebruari 2018.

Ismi, Sarfiah. (2016). Hubungan Riwayat Atopik dan Masa Kerja dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Pekerja Cuci Motor di Kecamatan Jebres Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2016.

Khadijah dan Miko. (2017). Analisa Dermatitis Kontak pada petani rumput laut di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan Tahun 2017. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin Makassar.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2016). Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Nur Azizah, Aulia. (2019). Hubungan penggunaan apd terhadap keluhan dermatitis pada pekerja di kawasan industri kulit & produk kulit magetan. Magetan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.

Pradaningrum, Sinta. (2018). Hubungan personal hygiene, lama kontak, dan masa kerja dengan gejala dermatitis kontak iritan pada pengrajin tahu mrican semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346).

Rofi, Y. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Dermatitis Kontak Iritan pada Pedagang Ikan Segar Di Pasar Inpres Iv Pasar Raya Kota Padang Tahun 2016 (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Setyaningsih, Rininda. (2016). Perbandingan faktor risiko kejadian dermatitis kontak iritan antara petani garam dan petani sawah di kecamatan kaliori kabupaten Rembang. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat volume 5 nomor 4, Oktober 2016.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta, CV. 201.

Suryani, F. (2011). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bagian Processing Dan Filling Pt Cosmar Indonesia Tangerang Selatan Tahun 2011. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wahyudi N, Handoko. (2015). Penyakit Kulit Akibat Kerja. Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.; Vol. 18, No. 3.

Widyastuti, P. (2016). Dermatitis Akibat Kerja. Bumi Aksara. Jakarta.

World Health Organization (WHO). (2015). WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care (Advance Draft): A Summary. Switzerland: WHO Press.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Kamila Fithrotun Nada, Frida Kasumawati, Humaira Fadhilah