SOSIALISASI DAGUSIBU ANTIBIOTIK DAN RESISTENSINYA PADA SISWA PONDOK PESANTREN DAARUL MUTTAQIEN 2

Abstract

SOCIALIZATION OF DAGUSIBU, ANTIMICROBIAL, AND ANTIMICROBIAL RESISTANCE IN   DAARUL MUTTAQIEN 2 ISLAMIC BOARDING SCHOOL

Firdha Senja Maelaningsih*, Diah Permata Sari, Ayu Werawati, Gina Aulia, Andriyani Rahmah Fahriati, Putri Oktaviani, Aisah Salsabilah, Fadila Febrian, Fahrida Nurazizah, Nurihardiyanti, Arif Hidayat, Tanti Juwita Saragih, Humaira Fadhilah, Nurwulan Adi Ismaya

STIKES Widya Dharma Husada Tangerang, Pajajaran Rd. Pamulang, South Tangerang, 15417, Indonesia

Corresponding email: senjafirdha@gmail.com

ABSTRACT

The application of “DAGUSIBU” (Get, Use, Save, Dispose) is one of the efforts in good and correct drug management. Antibiotics are one of the drugs that are widely circulated in the community, so the problems that arise are also many. Problems regarding antibiotics that exist in the community are lack of understanding regarding the handling and use of antibiotic drugs, such as excessive prescribing of antibiotics by health workers; there is a wrong assumption in society that antibiotics are the cure for all diseases; and neglect to complete or complete antibiotic treatment. Inappropriate use of antibiotics will lead to resistance. This is what underlies the existence of a community service program aimed at making health development efforts, especially in terms of “DAGUSIBU” antibiotics and their resistance. The community service will be held on April 22, 2021 at the Daarul Muttaqien II Islamic Boarding School, Pasar Kemis District, Tangerang Regency, Banten Province. This activity includes counseling on how to use antibiotics, providing knowledge about the occurrence of antibiotic resistance which was attended by 20 participants and went smoothly. Based on the results of the evaluation, students' understanding of the material on “DAGUSIBU” antibiotics and its resistance was 71.4%.
Keywords: Antibiotics,Dagusibu, Resistance

SOSIALISASI DAGUSIBU ANTIBIOTIK DAN RESISTENSINYA PADA SISWA PONDOK PESANTREN DAARUL MUTTAQIEN 2

Firdha Senja Maelaningsih*, Diah Permata Sari, Ayu Werawati, Gina Aulia, Andriyani Rahmah Fahriati, Putri Oktaviani, Aisah Salsabilah, Fadila Febrian, Fahrida Nurazizah, Nurihardiyanti, Arif Hidayat, Tanti Juwita Saragih, Humaira Fadhilah, Nurwulan Adi Ismaya

STIKES Widya Dharma Husada Tangerang, Jl. Pajajaran, Pamulang, South Tangerang, 15417, Indonesia

Corresponding email: senjafirdha@gmail.com

ABSTRAK

Penerapan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) merupakan salah satu upaya dalam pengelolaan obat yang baik dan benar. Antibiotik merupakan salah satu obat yang banyak beredar di masyarakat, sehingga permsalahan yang ditimbulkan juga menjadi banyak. Permasalahan mengenai antibiotik yang ada di masyarakat yaitu kurang mengerti terkait penanganan dan penggunaan obat antibiotik, seperti peresepan antibiotik secara berlebihan oleh tenaga kesehatan; adanya anggapan yang salah di masyarakat bahwa antibiotik merupakan obat dari segala penyakit; dan lalai dalam menghabiskan atau menyelesaikan treatment antibiotik. Penggunaan antibiotik yang kurang tepat akan menimbulkan terjadinya resistensi. Hal ini yang mendasari adanya program pengabdian masyarakat bertujuan untuk melakukan upaya pembangunan kesehatan khususnya dalam hal dagusibu antibiotik serta resistensinya. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 22 April 2021 di Pondok Pesantren Daarul Muttaqien II, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Kegiatan ini meliputi penyuluhan cara pemakaian antibiotik, memberikan pengetahuan tentang terjadinya resistensi Antibiotik yang diikuti oleh 20 peserta berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil evaluasi, pemahaman siswa terkait materi Dagusibu antibiotik dan resistensinya yaitu 71,4%.
Kata kunci : Antibiotik, Dagusibu, Resistensi