DETERMINAN ATTENTION-DEFICIT AND HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) PADA ANAK DI PUSAT TERAPI DAN TUMBUH KEMBANG ANAK TERAPEUTIK CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Abstract

                                                        ABSTRAK

Abstrak dalam paragraf rata kiri kanan, Times New Roman, 10 pt, satu spasi, ditulis dalam  bahasa Indonesia, satu kolom penuh, maksimum 300 kata, mengandung intisari dari seluruh tulisan mengenai pendahuluan, tujuan, metode, dan hasil penelitian/pkm secara singkat. Prevalensi anak yang menderita Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention-Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) di dunia sekitar 7,2% dari total populasi, sekitar 129 juta anak GPPH pada tahun 2015. Sedangkan di Indonesia, prevalensi GPPH meningkat setiap tahunnya sebesar 2,4% pada siswa sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara riwayat genetik, gadget, paparan asap rokok, pola asuh, berat badan lahir dengan attention deficit disorder dan hyperactivity disorder. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer (kuesioner) dan menggunakan metode cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jumlah sampel sebanyak 52 anak yang berkunjung ke Pusat Terapi Anak dan Tumbuh Kembang Therapeutic Ciputat. Dari hasil penelitian didapatkan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas sebanyak 41 responden (78,8%). Hasil uji statistik didapatkan nilai riwayat genetik (p=0,011), gadget (p=0,012), paparan asap rokok (p=0,017), pola asuh orang tua (p=0,012) dan berat badan lahir (p=0,014), hasil analisis multivariat menunjukkan nilai p > 0,05 untuk variabel genetik, gadget dan paparan asap rokok memiliki nilai Exp B > 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat keluarga (genetik), gadget, paparan asap rokok, pola asuh orang tua, dan berat badan lahir dengan ADHD, dengan faktor yang memengaruhi yaitu riwayat keturunan, gadget dan paparan asap rokok. Saran diharapkan orangtua dapat mengenali factor risiko ADHD dan mengenali tanda ADHD pada anak agar mendapat itervensi dini ke tenaga kesehatan professional.

                                                            ABSTRACT

The prevalence of children suffering from Attention-Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) in the world is about 7.2% of the total population, about 129 million children with ADHD in 2015. As for Indonesia, the prevalence of ADHD increases every year by 2.4% in elementary school students. The purpose of this study is to determine the relationship between genetic history, gadgets, exposure to cigarette smoke, parenting pattern, birth weight and attention deficit disorder and hyperactivity. This research method is a quantitative research that uses primary data (questionnaire) and uses a cross sectional method with the aim of determining the relationship between independent variables and dependent variables. The number of samples was 52 children who visited the Ciputat Therapeutic Child Therapy and Growth and Development Center. From the results of the study, attention deficit disorder and hyperactivity were obtained by 41 respondents (78.8%). The results of the statistical test obtained genetic history values (p=0.011), gadgets (p=0.012), exposure to cigarette smoke (p=0.017), parenting style (p=0.012) and birth weight (p=0.014), the results of multivariate analysis showed a p-value of > 0.05 for genetic variables, gadgets and exposure to cigarette smoke had an Exp B > 2 value, so it can be concluded that there is a significant relationship between family history (genetic), Gadgets, exposure to cigarette smoke, parenting, and weight are born with attention deficit disorder and hyperactivity, with influencing factors such as family history (genetic), gadgets and exposure to cigarette smoke. Suggestions parents can recognize ADHD risk factors and recognize signs of ADHD in children so that they can get early intervention to health professionals.