PENGARUH TERAPI BERMAIN LIPAT KERTAS (ORIGAMI) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK NEGERI PEMBINA V

Vike Dwi Hapsari, Gian Hawara, Elia Sabrina

Abstract


                                                  ABSTRACT

It is important to pay attention to the development of fine motor skills in children because fine motor skills can influence the development of children's independence, cognitive development and other developments (Widiyawati, 2020).  In addition, fine motor skills are the basis for achieving one of the developmental tasks of childhood, namely developing the basic skills of reading, writing and arithmetic (Hurlock, 2007). The impact of delays in fine motor development is that children have low self-confidence, are less active and have difficulty adapting to the environment. One of the benefits of playing origami is honing and training the development of children's fine motor skills, creativity and imagination (Diana, S., 2015). According to Shalev (2005, in Diana, 2015) origami can influence the development of children's fine motor skills, that is, when both hands are moving, the movement of the fingers of the hand muscles sends signals to the central nervous system, triggering neurons through hand movements (fine motor impulses) activating the parts brain language. This research aims to determine the effect of origami play therapy on the fine motoric development of pre-school children at the Pembina V State Kindergarten. This type of quantitative research is a Quasi Experimental research design using a pretest & posttest design without control group. The research samples were preschool children aged 4-5 years at the Pembina V State Kindergarten who met the inclusion criteria of 30 samples. The results of the fine motor development of children at the Pembina V State Kindergarten after being given the origami game experienced an increase in the BSH (Developing According to Expectations) category. because after being given the origami game through folding and forming origami, the child becomes happier, doesn't get bored quickly, and becomes very interested in carrying out activities, and stimulates the child's fine motor skills.

Keywords : origami, preschool, motoric skills

                                                            ABSTRAK

Perkembangan  motorik  halus  pada  anak  penting  untuk diperhatikan  karena  motorik  halus  dapat  mempengaruhi perkembangan  kemandirian  anak, perkembangan  kognitif anak, dan  perkembangan-perkembangan  lain  (Widiyawati,2020).  Selain  itu, kemampuan  motorik  halus  merupakan dasar untuk mencapai salah satu tugas perkembangan masa anak-anak, yaitu mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung (Hurlock, 2007). Dampak dari keterlambatan perkembangan motorik halus adalah anak memiliki self confident yang rendah, kurang aktif dan sulit beradaptasi dengan lingkungan. Salah satu manfaat dari permainan origami adalah mengasah dan melatih perkembangan motorik halus anak, kreativitas dan imajinasi anak (Diana, S., 2015). Menurut Shalev (2005, dalam Diana, 2015) mengatakan origami dapat berpengaruh pada perkembangan motorik halus anak yaitu ketika kedua tangan sudah bergerak, gerakan jari – jari otot tangan mengirimkan sinyal ke sistem saraf pusat memicu neuron melalui gerakan tangan (impuls motorik halus) mengaktifkan bagian bahasa otak. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh terapi bermain origami terhadap perkembangan motoric halus anak usia pra sekolah di TK Negeri Pembina V. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Experimental menggunakan rancangan pretest & postets without control group. Sampel penelitian yaitu anak prasekolah usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina V  yang memenuhi kriteria inklusi 30 sampel,Hasil Perkembangan motorik halus anak di TK Negeri Pembina V  setelah diberikan permainan origami mengalami peningkatan menjadi dalam kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan), hal ini dikarenakan setelah diberikan permainan origami melalui melipat dan membentuk origami tersebut anak menjadi lebih senang, tidak cepat bosan, dan menjadi sangat tertarik dalam melakukan kegiatan, dan menjadikan terstimulasinya kemampuan motorik halus anak.   

Kata Kunci: Origami, anak usia pra sekolah, motorik halus


Keywords


Origami; anak usia pra sekolah; motorik halus

Full Text:

PDF

References


Diana, S. (2016). Pengaruh Permainan Origami Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Paud Umur 3-4 Tahun Di Tk Al-Kholifa Desa Selorejo Kec. Mojowarno Kab. Jombang. Diakses pada tanggal 07 November 2017, dari http://repository.poltekkesmajapahit.ac.id/index.php/pd/article/view/837

Hurlock, E. (2007). Perkembangan Anak. Erlangga.

Pura, D. N., & Asnawati, A. (2019). Perkembangan motorik halus anak usia dini melalui kolase media serutan pensil. Jurnal Ilmiah Potensia, 4(2), 131–140. https://doi.org/10.33369/jip.4.2.131-140.

Puspita, L., & Umar, M. Y. (2020). Perkembangan motorik kasar dan motorik halus ditinjau dari pengetahuan ibu tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia 4-5 tahun. Wellness And Healthy Magazine, 2(1), 121–126. https://doi.org/10.30604/well.80212020.

Rahyubi, H. (2014). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. E- Book. Bandung: Nusa Media. Diakses pada tanggal 04 November 2017, dari http://library.um.ac.id/free-contents/downloadpdf.php

Retnowati Dan Atika Dhiah Anggraeni. (2022). Pengaruh Media E-Bookket Teradap Pengetahuan Orang Tua Dalam Menghadapi Persiapan Petumbuhan Dan Perkembangan Pada Anak Usia 0-23 Bulan Di Desa Cindaga. Jurnal Of Nurshing Practice And Education.3 (1) :1.

Roidah, U. (2016). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Bermain Origami Pada Kelompok A di TK Jember Permai 1 Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2015-2016. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Disertasi: Tidak dipublikasikan.

Rosalia, B., Soetjiningsih & Windiani, T. (2012). Prevalensi Dan Karaketristik Keterlambatan Bicara Pada Anak Prasekolah Di Tpa Werdhi Kumara Dengan Early Milestone Scale-2. Diakses pada tanggal 09 Februari 2018, dari https://www.scribd.com/document/350956384/Penelitian-ELMS

Sutadarma, G.W., Adiputra, H.S., Winaya, N.M., & Amoendari M.I. (2016). Perbedaan Permainan Plastisin dan Mewarnai Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Di TK Grand Bali Beach Sanur. Bali: Universitas Udayana.

WHO. 2021. World Health Statistics of 2021. http://aps.who.int diakses tanggal 6 desember 2021.

Wahyuni, S.N. (2016). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Menggunting Dan Menempel Pada Anak Usia Dini Di TK Pertiwi. Skripsi. Serang: Univeristas Pendidikan Indonesia.

Warseno, A. (2019). Tingkat pendidikan ibu memiliki hubungan dengan status perkembangan motorik halus anak usia prasekolah. Jurnal Keperawatan Malang, 4(1), 57–66. https://doi.org/10.36916/jkm.v4i1.83

Widiyawati, J. (2020). Kegiatan Bermain Origami Dalam Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini Di Raudhatul Athfal Al-Akhyar Bungo. UIN Sulthan Thaha Saifuddin. Disertasi: Tidak dipublikasikan.

Yuningtias, W., & Andayani. (2012). Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Melipat Pada Siswa Kelompok A Di Tk It Mekar Insani Suryodiningratan. Skripsi. Diakses pada tanggal 07 November 2017, dari http://eprints.uny.ac.id/9006/


Refbacks

  • There are currently no refbacks.