PERENCANAAN PULANG BAGI KLIEN POST KATETERISASI JANTUNG DAN POST STROKE DI WILAYAH URBAN STUDI GROUNDED THEORY

Abstract

                                               ABSTRACT

Post-cardiac catheterization and post-stroke patients whose condition has stabilized after undergoing procedures and treatment in the hospital require special preparation before returning home. This preparation, generally known as discharge planning, includes education and planning for continued support to help patients continue their recovery and prevent complications. This is crucial given that post-cardiac catheterization and post-stroke patients are at risk of recurrence or worsening of their condition if they do not adhere to the prescribed therapy regimen. Objective: To explore the meaning of nurses' experiences in implementing discharge planning for post-cardiac catheterization and post-stroke clients in urban hospitals.Results: Differences in patient admission pathways significantly determine how structured and planned the discharge planning process can be. Elective patients provide more space for healthcare workers to prepare IEC in stages, Time constraints, especially in CITO cases, make the education process less than optimal, Participants emphasized the importance of educational aids such as videos, props, and booklets that can help clarify information to patients, Behavior regarding patient non-compliance with post-action instructions remains a major challenge in the implementation of discharge planning, One of the main issues identified in this study is the absence of a specific SOP for discharge planning for patients with specific cases such as post-cardiac catheterization and stroke, Discharge planning should ideally be a collaborative effort across professions, however, this study shows that such collaboration is still incidental and has not become a structured routine, a written education form will greatly help patients understand the care steps that must be followed after discharge. Conclusion: This study revealed that discharge planning for post-cardiac catheterization and post-stroke clients in urban hospitals still faces various structural and implementation challenges. Seven main themes emerged from the nurses' experiences: care pathways determine discharge planning patterns; rushed education and IEC; the need for visual educational media; patient and family non-compliance; the absence of specific SOPs; suboptimal multidisciplinary collaboration; and the need for systematic pre-action checklists and education.

                                           ABSTRAK

Klien post kateterisasi jantung dan post stroke yang kondisinya sudah stabil setelah menjalani tindakan dan perawatan di rumah sakit memerlukan persiapan khusus sebelum kembali ke rumah. Persiapan ini secara umum dikenal sebagai discharge planning yang mencakup edukasi, perencanaan dukungan lanjutan agar pasien dapat melanjutkan pemulihan dan mencegah komplikasi. Hal ini menjadi sangat penting mengingat klien post kateterisasi jantung dan post stroke berisiko mengalami kekambuhan atau keparahan penyakit jika tidak mematuhi regimen terapi yang telah ditentukan. Tujuan: untuk mengeksplorasi makna pengalaman perawat dalam melaksanakan discharge planning pada klien post kateterisasi jantung dan post stroke di rumah sakit wilayah urban. Hasil : Perbedaan jalur masuk pasien sangat menentukan seberapa terstruktur dan terencana proses discharge planning dapat dilakukan. Pasien elektif memberikan ruang lebih luas bagi tenaga kesehatan dalam menyiapkan KIE secara bertahap, Keterbatasan waktu, khususnya pada kasus CITO, membuat proses edukasi menjadi tidak optimal, Para partisipan menekankan pentingnya media bantu edukatif seperti video, alat peraga, dan booklet yang dapat membantu memperjelas informasi kepada pasien, Perilaku atas ketidakpatuhan pasien terhadap instruksi pasca tindakan masih menjadi tantangan utama dalam implementasi discharge planning, Salah satu isu utama yang diidentifikasi dalam studi ini adalah tidak adanya SOP khusus discharge planning untuk pasien dengan kasus spesifik seperti post kateterisasi jantung dan stroke, Discharge planning idealnya merupakan upaya kolaboratif lintas profesi namun, penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi tersebut masih bersifat insidental dan belum menjadi rutinitas yang terstruktur, form edukasi tertulis akan sangat membantu pasien memahami langkah-langkah perawatan yang harus diikuti setelah pulang. Kesimpulan : Penelitian ini mengungkapkan bahwa perencanaan pulang bagi klien post kateterisasi jantung dan post stroke di rumah sakit wilayah urban masih menghadapi berbagai tantangan struktural dan implementatif. Terdapat tujuh tema utama yang muncul dari pengalaman perawat, yaitu: jalur perawatan menentukan pola discharge planning; edukasi dan KIE yang terburu-buru; kebutuhan media edukasi visual; ketidakpatuhan pasien dan keluarga; belum adanya SOP spesifik; kolaborasi multidisiplin yang belum optimal; serta perlunya checklist dan edukasi pra-tindakan yang sistematis.